Dahulu kala lampion tersebut sering dijumpai di setiap rumah masyarakat tionghua namun seiring dengan perkembangan arus globalisasi lampu lampion tersebut lebih banyak ditemui pada tempat usaha masyarakat tionghua.
Walaupun lampion ini memiliki bentuk relatif sama tetapi motif ditawarkan produsen maupun penjual kepada pembeli sangat beraneka ragan// tentunya dengan harga bervariatif kisaran 2 ratus 5 puluh ribu rupiah hingga 500 ribu rupiah.
Kepada rri salah seorang penjual lampion di kota pontianak, ali mengatakan sejak 1 bulan terakhir menjelang perayan imlek 2650 atau bertepatan pada 26 januari 2009 pembeli sudah mulai membeli lampion yang bergambarkan sio kerbau dimana mengandung makna tahun penuh bekerja keras.
Lebih lanjut ali mengatakan penurunan omset penjualan pernak pernik imlek ini dibandingakan tahun lalu ditenggarai akibat krisis ekonomi global melandai di berbagai negara ini termasuk juga di kota pontianak// sehingga berimbas juga mempengaruhi omset dan minat masyarakat tionghua untuk membeli pernak pernik imlek.
Para penjual pernak pernik imlek mengharapakan menjelang seminggu perayaan imlek pada awal minggu ini omest diperoleh terpenuhi karena barang pernak pernik ini hanya dapat digunakan pada tahun ini// khusus pernak pernik imlek berlogokan sio.
Jika tidak dibeli konsumen pada tahun ini para pedagang dipastikan akan menderita kerugian//