Menjelang parayaan tahun baru Imlek jumlah pengemis terutama yang mengalami cacat fisik semakin marak di kota Pontianak.
Bahkan sebagian besar pengemis yang berkeliaran di kawasan kota dan mangkal di kenteng-kelenteng ini setelah di selidiki ternyata bukan warga kota Pontianak dan tidak bisa berbahasa Indonesia dengan fasih.
Dari hasil penyidikan polisi menduga keberadaan puluhan pengemis cacat fisik ini ada yang mengkoordinir dan menampungnya.
Benar saja setelah dilakukan penyidikan dan di gerebek ternyata puluhan pengemis ini sengaja di datangkan dan di pekerjakan serta di tampung Niham di rumahnya di jalan Hijas Pontianak.
Mengetahui kedatangan belasan anggota Polis Niham awalnya mengaku kalau 30 orang yang terdiri dari 10 wanita dan 20 pria setengah umur dengan tubuh cacat ini sempat panik dan katakutan.
Bahkan seorang pengemis yang cacat pada kedua kakinya sempat histeris dan berusaha ditenangkan oleh suaminya yang juga memiliki tubuh cacat
Sutirah wanita yang mengalami cacat pada kedua kakinya mengaku,
Sengaja datang ke Pontianak untuk menjadi pengemis karena di kampungnya tidak mempunyai penghasilan.Satu hari ia harus membayar ke Niham untuk uang makan sebesar Rp. 10.000,- dan membayar uang kontrakan perbulan Rp. 100.000.-
Menurut Kasat Reskrim Poltabes Pontianak Akp Sunaryo untuk menangani 30 pengemis ini pihaknya aakan melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Kota Pontianak.
Mereka akan diupayakan dipulanhkan ke kampung halamannya karena selain keberadaannya meresahkan warga juga berada di tempat penampungan yang sangat tidak layak huni.
Selain menemukan puluhan pengemis cacat ini polisi yang melakukan penggeledahan berhasil menemukan ratusan ribu uang recehan di dalam kamar Niham.Uang tersebut diduga merupakan uang setoran 30 pengemis yang dipekerjakan niham.
Untuk proses pemeriksaan Niham beserta istrinya Marsidek dan Masturi karyawannya yang bertugas sebagai antar jemput pengemis yang dipekerjakannya diamankan ke Mapoltabes Pontianak.M.Bayu_RRI