Masih adanya sejumlah daerah yang belum menerima jaringan telepon selular, atau blank area menjadi alasan sejumlah caleg di kalbar, yang enggan melakukan kampanye via SMS.
padahal secara tekhnis dan dinilai dari segi pengeluaran, biaya kampanye via SMS yang dilakukan dengan kerjasama parpol para caleg dan provider GSM, akan lebih murah dan tidak melibatkan massa dengan jumlah besar.
menurut maskendari salah seorang caleg DPRD kabupaten ketapang dari PDI perjuangan, kampanye via SMS mungkin saja efektif dilakukan di kota besar yang masyarakatnya tergolong dalam kondisi sosial menengah ke atas, namun untuk konsumsi masyarakat di pedalaman seperti di kabupaten ketapang, upaya ini akan mengalami kendala.
Maskendari mengatakan, sejauh ini kampanye yang dilakukannya adalah turun langsung dan berdialog dengan masyarakat, adapun biaya yang dikeluarkan hanya sebatas menyediakan minuman dan makanan ringan saja.
sementara itu ketua pokja pemilu KPU kalbar Dr. Sopiati mengatakan, seharusnya kampanye via SMS ini di imbangi dengan pemberian hak penghentian bagi masyarakat, saat menerima SMS kampanye, sehingga masyarakat tidak secara prontal dalam menerima SMS dari partai politik dan para caleg.
Menurut sopiati, kampanye via SMS ini memang sangat kreatif, namun demikian upaya ini tidak akan berdampak maksimal, karena memang setiap model dan cara berkampanye tentu ada kekurangan dan kelebihannya.
kampanye via SMS ini sendiri telah di berlakukan dengan dikeluarkannya keputusan menteri komunikasi dan informasi –menkominfo awal bulan lalu.
dalam kampanye ini, para caleg maupun partai politik tidak diperbolehkan untuk saling menyerang dan melakukan black campaigne saat mensosialisasikan program kerjanya.
sementara bagi masyarakat yang ingin menerima SMS
kampanye dari partai politik maupaun para caleg, sebelumnya
harus mendaftar terlebih dahulu melalui kode khusus dan tidak
boleh menghimpun dana dari SMS kampanye ini.KURNIA
SANTOSA_RRI