Semarak Pesta Demokrasi Menjadi Euforia Di Berbagai Wilayah Di Indonesia. Banyaknya Baliho Caleg Partai Politik Dan Kampanye Akbar Menjadi Salah Satu Bukti Antusiasme Masyarkat Dalam Pemilu Nasional 2009 Ini.
Namun Berbeda Halny Dengan Para Pekerja Dari Sektor Informal Seperti Supir Ekspedisi Yang Memilih Bekerja Ketimbang Ikut Memberikan Hak Suaranya Pada Pemilu Nanti.
Hal Ini Diungkapkan Salah Satu Perwakilan Supir Truk Ekspedisi Robin Siahaan, Ketika Dikonfirmasi Mengenai Keterlibatan Para Sopir Dalam Pemilu Nasional Nanti.
Robin Mengatakan Sulitnya Memperoleh Keuangan Saat Ini Menjadi Faktor Utama Para Supir Tidak Ikut Dalam Pemilu. Lagipula Para Cukong Pemilik Perusahaan Ekspedisi Pun Tidak Memberikan Izin Kepada Supir Untuk Mengikuti Pesta Demokrasi Itu Dengan Alasan Untuk Mengejar Setoran.
Sementara Itu Ketua Organisasi Pengusaha Angkuta Darat-Organda Kalbar Adhie Rumbe Membantah Hal Tersebut. Menurutnya Para Pengusaha Angkutan Darat Dibawah Pimpnanya Sudah Memberikan Izin Kepada Para Supir Untuk Mengikuti Pemilu Dengan Cara Mengganti Waktu Kerjanya Menjadi Malam Hari.
Kendati Demikian Adhie Mengakui Kpu Belum Ada Mengadakan Pertemuan Bilateral Dengan Organda Mengenai Permasalahan Itu.
Seharusnya Kpu Sebagai Penyelenggara Pemilu Bersikap Tegas Menyelesaikan Permasalahn Ini Jika Tidak Mau Lagi Jumlah Golput Meningkat Dari Tahun Yang Lalu.
Diarenakan Sampai Saat Ini Peraturan Yang Telah Dibuat Oleh Kpu Tentang Menghilangkan Hak Suara Seseorang Serta Menghalang-Halangi Seseorrang Untuk Memberikan Hak Suaranya/Belum Pernah Diterapkan Oleh Kpu Kepada Pelanggar Pemilu.
Padahal Jika Hal Itu Dilakukan Paradigma Negatif Dari Masyarakat Terhadap Kinerja Kpu Bisa Dinetralisir_RRI