PELAKSANAAN UJIAN AKHIR NASIONAL - UAN YANG DIJADIKAN STANDAR KELULUSAN SISWA TINGKAT SD, SLTP DAN SLTA SEDERAJAT, DINILAI SUATU KETIDAK ADILAN BAGI DAERAH. BAHKAN` PELAKSANAANNYA OLEH PEMERINTAH PUSAT TERKESAN DI PAKSAKAN, TANPA MEMPERTIMBANGKAN KONDISI WILAYAH – SARANA PENUNJANG PENDIDIKAN MAUPUN KWALITAS PARA PENGAJAR.
HAL ITU DIUNGKAPKAN PEMERHATI SOSIAL KALBAR IBRAHIM BANSON MENYIKAPI PELAKSANAAN UJIAN AKHIR NASIONAL DI DAERAH INI, YANG SELALU MENIMBULKAN KEKHAWATIRAN BAGI KEPALA SEKOLAH MAUPUN PARA PENGAJAR TERHADAP ANGKA KELULUSAN SISWA-SISWINYA. DIRINYA MENILAI MOMEN UJIAN AKHIR NASIONAL, LEBIH UNTUK KEPENTINGAN PARA PEJABAT DI PUSAT BUKAN BAGI KEPENTINGAN ANAK DIDIK. DISAMPING ITU` PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL JUGA MENIMBULKAN BEBAN PSIKOLOGIS TERSENDIRI BAGI PARA SISWA, MENGINGAT TINGGINYA STANDAR KELULUSAN YANG DITETAPKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
IBRAHIM BANSON YANG JUGA KETUA PERSATUAN INTELEGENSIA KRISTEN INDONESIA – PIKI KALBAR JUGA MENILAI KONDISI PENDIDIKAN NASIONAL SUDAH AMBURADUL, AKIBAT KONSEP YANG SELALU BERUBAH SEIRING PERGANTIAN PUCUK PIMPINAN DI KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL.
PERUBAHAN PROGRAM KURIKULUM PENDIDIKAN YANG KERAP TERJADI, TELAH MENYEBABKAN KEKACAUAN PENYELENGGARAAN PROSES BELAJAR - MENGAJAR DI SEKOLAH. HAL INI DITENGARAI MENJADI PEMICU TINGGGINYA ANGKA KETIDAK KELULUSAN SISWA, TERMASUK DI KALBAR. IBRAHIM BANSON MEMINTA PEMERINTAH PUSAT SEGERA MEREVISI METODE PENDIDIKAN NASIONAL, YANG DINILAI KURANG ASPIRATIF DAN TIDAK MENCERMINKAN KONDISI PENDIDIKAN DI DAERAH. BOYKE SINURAT_RRI