Angka kelahiran di kalimantan barat yang mencapai 2 koma 8 dan tingkat pertumbuhan penduduk 1 koma 6 persen pertahun tetap harus menjadi perhatian serius pemerintah.
Pasalnya dengan total fertility rate-tfr atau angka kelahiran, rata-rata wanita pasangan usia subur-pus kalimantan barat yang melahirkan 2 koma 8 anak tersebut akan terus mengalami peningkatan.
Kepada rri kepala bkkbn propinsi kalmantan baat ir. Siti fatonah,mph, jika kelahiran dan pertumbuhan ini tidak dikendalikan dan diatur dengan program keluarga berencana,penduduk kalimantan barat akan terus mengalami peningkatan.
Apalagi jumlah wanita produkstif di kalimantan barat pada akhir 2008 saja sebanyak 770 ribu pasangan usia subur-pus, yang berarti berpotensi terjadi ledakan penduduk dalam 15 tahun kedepan.
Jika dilihat sekarang saja dari angka pertumbuhan keluarga pasangan usia subur yang ada di kalimantan barat rata-rata satu tahun bertambah sekitar 20 sampai 25 ribu pasangan baru.
Dari pasangan baru tersebut dalam satu tahun akan terjadi kelahiran minimal 20 sampai 25 ribu,belum termasuk pasangan yang sudah lama menikah yang ingin punya anak lagi.
Menurut siti fatonah, disinilah peran program keluarga berencana dalam mengatur dana mengendalikan kelahiran, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraab keluarga untuk menghasilkan sumber daya manusia-sdm yang potensial dan berkualitas.(hermanta_rri)