Posted by Sigit on November 18, 2009

PENGENALAN EMBRIO TRANSFER SAPI DI KALBAR

Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sapi, dinas peternakan dan kesehatan hewan kalimantan barat mencoba mengenalkan teknologi embrio transfer-et.

Pengenalan teknologi embrio transfer di kalimantan barat ini baru dikenalkan di dua kabupaten yaitu, sungai kakap kabupaten kubu raya dan sanggau ledo bengkayang.

Meskipun teknologi ini sudah diterapkan di pulau jawa tiga tahun lalu dan baru tahap pengenalan di kalimantan barat, namun sangat memungkinkan untuk terus dikembangkan karena cukup mendapatkan respon positif dari masyarakat.

Kepada rri kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan kalimantan barat, dokter hewan abdul manaf mustafa mengatakan, jika respon dan kesiapan masyarakat sudah cukup, bisa saja pada tahap pertama ini pemerintah mensubsidi dana penerapan teknologi et ke masyarakat.

Untuk mensupply keperluan-keperluan dan penanganan pelaksanaan teknologi embrio transfer di dua daerah tersebut, dinas peternakan telah menjalin kerjasama dengan balai transfer embrio di cipelang bogor. Berdasarkan pengalaman percobaan di beberapa daerah di pulau jawa, tingkat keberhasilan percobaan tahap pertama ini paling tinggi sekitar 30 persen.

Karena teknologi ini biasanya digandengn dengan teknologi insiminasi buatan-ib, sehingga akan terjadi beberapa kemungkinan, yaitu ada kalanya ib dan et-nya berhasil, ada juga yang tidak berhasil di et tetapi di ib-nya berhasil, bahkan ada yang gagal keduanya.

Kegagalan tersebut terjadi akibat resibiennya sapi tidak siap, peternaknya kurang tepat dalam mendiognosa sapi birahi atau memang kesalahan teknis yang lain.Namun jika berbagai kesalahan ini dapat dihindari dengan melakukan metode pemecahan berbagai masalah di masyarakat, optimis tingkat keberhasilannya akan tinggi.(hermanta_rri)